
Pentingnya mengajari anak mengontrol emosi
Memasuki usia satu tahun, anak sudah mulai merasakan berbagai perasaan yang kompleks. Memahami perasaan dan pemicu dibalik perasaan tertentu merupakan salah satu solusi terbaik dalam memastikan anak lebih tenang dalam mengontrol emosinya. Dalam proses pembelajaran mengontrol emosi, buah hati akan membutuhkan dukungan serta bantuan dari orang dewasa di sekitarnya, terutama orang tua.
Pertama, orang tua dapat mengajari anak akan jenis-jenis emosi yang mungkin ia rasakan seperti sedih, marah dan senang, kemudian beri sebuah contoh untuk mendeskripsikan setiap emosi tersebut. Kalimat seperti “Adik sedih karena mainannya diambil, ya?” dan “Kakak kenapa nangis? Apakah karena minumannya tumpah?” merupakan beberapa contoh yang dapat dikatakan kepada anak untuk mengidentifikasi perasaan yang sedang dirasakan. Jika anak sudah dapat mengenalinya, orang dewasa di sekitar si Kecil juga dapat dengan lebih mudah membantunya dalam menyelesaikan masalah yang sedang ia alami, serta memberikan anak cara yang lebih sehat untuk mengekspresikan perasaannya. Berikan ia ruang untuk mengekspresikannya di berbagai kesempatan dan pastikan orang tua memberikan respon yang benar.
Kedua, hindari berkata kasar hingga membentak anak karena anak selalu belajar dari contoh yang diberikan kepadanya. Pada bagian ini, sangat diperlukan pengendalian emosi yang baik dari orang tua juga agar anak tidak salah menangkap respon apa yang akan diterimanya dari setiap perasaan yang sedang dirasakannya. Jika orang tua mengancam, memaki, hingga meneriaki si Kecil saat ia melakukan kesalahan, maka kedepannya anak akan beranggapan bahwa perasaan salah atau sedih yang dikeluarkannya akan berujung pada hukuman. Sehingga, jika ia merasakan perasaan sedih, ia mungkin akan menyalurkannya dengan amarah sebagai bentuk perlawanan akan amarah orang tua. Hal ini dapat berdampak besar pada kondisi mental anak bahkan hingga saat dewasa nanti.
Jika anak tiba-tiba melakukan kesalahan yang mungkin di luar ekspektasi orang tua, seperti muntah di ruang publik, coba dengan hati yang tenang tanyakan anak apakah dia baik-baik saja dan beri dia pilihan, seperti ingin menenangkan diri atau meminum air terlebih dahulu. Di saat itu, orang tua tidak hanya mengajari anak dalam mengidentifikasi dan mengontrol emosi, tetapi juga dapat memberikan pelajaran kepada anak untuk makan dengan perlahan atau mengunyah dengan benar sebelum menelan.
Mengajarkan anak untuk mengontrol emosi dan bersama-sama mencari solusi untuk perasaan negatif, terbukti dapat membantu anak berkembang dalam hal dunia sosial dan komunikasi. Dengan melatih anak tentang regulasi emosi, ia dapat meningkatkan kemampuannya dalam bekerja sama dengan orang di sekitarnya, tidak terbawa kesedihan ketika mendengar anak lain menangis, hingga terhindar dari stress saat mengerjakan tes di masa depan.
Post a comment